Apakah Anda tertarik pada mereka? PENAWARAN? Hemat dengan kupon kami ADA APA o Telegram!

AI hadir untuk menciptakan lapangan kerja

Kecerdasan buatan (IA) sering menjadi pusat perdebatan sengit mengenai dampaknya terhadap pasar tenaga kerja. Walaupun ada yang melihatnya sebagai ancaman terhadap pendudukan manusia, a penelitian baru-baru ini dari 'Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) menawarkan pandangan yang lebih optimis. Menurut penelitian, AI generatif sebenarnya bisa menciptakan lebih banyak lapangan kerja dibandingkan kehancurannya. Bagaimana itu mungkin?

Jangan khawatir tentang kecerdasan buatan yang akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja daripada kehancurannya

Kami punya beberapa dibicarakan beberapa waktu lalu namun sekarang, berkat dokumen ini, kami ingin membahas subjek ini dengan cara yang berbeda. ILO baru-baru ini merilis penelitian bertajuk “AI Generatif dan Pekerjaan,” yang mengkaji secara rinci bagaimana AI generatif dapat memengaruhi berbagai industri. Laporan ini revolusioner sekaligus tantangannya narasi umum yang melihat AI sebagai ancaman terhadap lapangan kerja. Menurut penelitian, sebagian besar sektor industri hanya terpapar sebagian pada otomatisasi.

Artinya, alih-alih sepenuhnya menggantikan pekerja manusia, teknologi maju seperti GPT dan Bard diintegrasikan ke dalam proses kerja yang ada. Integrasi ini dapat mengarah pada peningkatan produktivitas, kualitas kerja dan, pada akhirnya, penciptaan lapangan kerja baru.

kecerdasan buatan

Baca juga: Beginilah cara kerja AI di Xiaomi | Video

Salah satu aspek paling menarik dari penelitian ini adalah analisis dampak kecerdasan buatan generatif terhadap pria dan wanita. Perempuan sering kali terlalu terwakili dalam pekerjaan kantoran dan di sektor-sektor seperti layanan kesehatan dan pendidikan. Hal ini dapat menyebabkan lebih banyak paparan terhadap otomatisasi untuk pekerjaan perempuan. Namun, laporan tersebut menunjukkan bahwa dengan kebijakan yang tepat, seperti program pelatihan dan pelatihan ulang, ketidakseimbangan ini dapat dikurangi, sehingga memberikan peluang bagi laki-laki dan perempuan di pasar tenaga kerja di masa depan.

ILO juga mengkaji bagaimana otomatisasi dan kecerdasan buatan dapat membantumempengaruhi negara-negara pada tingkat pembangunan ekonomi yang berbeda. Menariknya, meskipun di negara-negara berpendapatan tinggi terdapat sekitar 5,5% dari total lapangan kerja yang berisiko, namun di negara-negara berpendapatan rendah angkanya turun menjadi 0,4%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan kebijakan dan investasi yang tepat, negara-negara berkembang dapat memperoleh manfaat besar dari gelombang baru inovasi teknologi ini.. AI, misalnya, dapat membantu menjembatani kesenjangan teknologi dan menawarkan peluang baru bagi pembangunan ekonomi.

AI dan etos kerja

Meskipun AI menawarkan potensi yang sangat besar, penting juga untuk mempertimbangkannya implikasi etis penggunaannya. Mulai dari melindungi data pribadi hingga transparansi dalam pengambilan keputusan otomatis, AI harus diterapkan secara bertanggung jawab. Organisasi harus transparan tentang bagaimana mereka menggunakan AI dan memastikan bahwa keputusan otomatis seimbang dan bebas dari bias. Selain itu, sangat penting bagi pekerja untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan terkait penerapan AI, untuk memastikan bahwa teknologi tersebut benar digunakan sehingga bermanfaat bagi semua orang.

ai generatif menurut gartner

Anda mungkin juga menyukai: Kebangkitan dan Kejatuhan AI Generatif: Di Mana Kita Sekarang?

Laporan ILO merupakan salah satu laporan yang penting peringatan bagi para pengambil kebijakan, perusahaan dan pekerja. Hal ini menggarisbawahi pentingnya kebijakan yang dirancang dengan baik yang dapat mengelola transisi menuju dunia yang lebih terotomatisasi dengan cara yang adil dan berkelanjutan. Di zaman dimana teknologi berkembang pesat, semua sektor masyarakat harus bekerja sama untuk memastikan hal tersebut kecerdasan buatan adalah sekutu, bukan musuh dalam konteks pasar tenaga kerja.

Singkatnya, jangan khawatir. Meskipun benar bahwa kecerdasan buatan akan menyebabkan hilangnya beberapa profesi, di sisi lain memang benar bahwa angka-angka ini dapat menyebabkan hilangnya sejumlah profesi (dan hal ini selalu terjadi, setelah setiap revolusi) mengkhususkan in lain sektor. Lebih jauh lagi, ingatlah bahwa AI adalah alat yang ada di tangan manusia dan bukan sebaliknya. Oleh karena itu, hal tersebut harus kita kendalikan dan kembangkan, bukan sebaliknya.

Gianluca Cobucci
Gianluca Cobucci

Bergairah tentang kode, bahasa dan bahasa, antarmuka manusia-mesin. Segala sesuatu tentang evolusi teknologi menarik bagi saya. Saya mencoba untuk mengungkapkan hasrat saya dengan sangat jelas, mengandalkan sumber yang dapat dipercaya dan bukan "on the first pass".

berlangganan
memberitahu
tamu

0 komentar
Masukan Inline
Lihat semua komentar
XiaomiToday.it
logo