Xiaomi Mi MIX Lipat membuat nama untuk dirinya sendiri. Hari ini secara resmi mulai dijual di China dan melakukan angka yang membingungkan terlepas dari harganya. Tapi pada dasarnya itu adalah lipat termurah. Perangkat semacam ini memiliki beberapa masalah terkait disipasi panas. Melalui artikel menarik yang dipublikasikan di saluran resmi, merek menjelaskan apa saja kesulitan itu dan bagaimana mengatasinya. Berikut detailnya.
Disipasi panas pada Xiaomi Mi MIX Fold tidak menjadi masalah berkat sistem kupu-kupu atau engsel yang "canggih"
Xiaomi Mi MIX Fold telah memecahkan masalah yang terkait dengan sifatnya "dengan bodoh". Ini akan tampak sepele tapi salah satunya kekhawatiran terkait pembuangan panas di smartphone lipat tepatnya fakta bahwa itu bisa dilipat. Mari kita pikirkan: jika kita mengambil lipatan, kita akan mengerti itu konstruksi internal tidak identik di sayap kiri dan kanan. Bagian yang berisi prosesor pasti akan menjadi yang terpanas sementara yang lain tidak. Artinya akan ada satu ketidakseimbangan panas di dua sayap.
Nah, Mi MIX Fold telah memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan cara yang sangat sepele, meskipun efisien, mekanisme "kupu-kupu". Seperti yang dapat kita pahami dari gambar di atas, bagian dari smartphone yang berisi SoC (komponen terpanas) disambungkan ke bagian lain perangkat melalui semacam engsel yang berfungsi sebagai jembatan. Di sini panas lewat seolah-olah berada di dalam saluran. Kita akan memahami sendiri bahwa jika panas didistribusikan ke permukaan yang lebih besar, maka disipasi akan lebih efektif.
Baca juga: Xiaomi Mi MIX Fold: live 24/7 dimulai dengan stress test yang dapat dilipat
Tapi itu belum semuanya. Menurut data yang dikomunikasikan perusahaan, mekanismenya pendinginan adalah hibrida: Gunakan kombinasi cairan, gel termal, lembaran grafit multilayer, lembaran grafit tahan lentur e lembaran tembaga. Ini pada akhirnya memberikan permukaan disipasi seluas 35 inci persegi. Grafit adalah elemen kunci dan karenanya harga perangkat menjadi tinggi. Engselnya dibuat dengan bahan ini yang menurut penelitian, setelah 200.000 kali lipat itu telah kehilangan kapasitas disipasi hanya 3/5%.
Via | GSMArena