Langkah baru-baru ini YouTube menentang penggunaan adblock memicu pencarian alternatif yang panik. Tren dan reaksi dari pengguna YouTube, dengan fokus khusus pada penggunaan adblock dan opini mengenai berlangganan YouTube Premium, disorot oleh sebuah pelajaran ahli dengan banyak data yang membuat Google khawatir.
Dampak perjuangan YouTube melawan Adblock: tren berlawanan dari yang diharapkan
Jika Netflix sukses dengan stop story berbagi akun, meningkatkan pendapatan, hal yang sama tidak berlaku untuk YouTube. Larangan YouTube terhadap penggunaan pemblokir iklan telah menciptakan perubahan penting dalam perilaku pengguna. Menurut data dari Semua Tentang Cookie, disana ada peningkatan 336% dalam penelusuran terkait adblock di YouTube, menunjukkan reaksi pengguna yang jelas terhadap larangan tersebut.
Meskipun YouTube bertujuan untuk mendorong pengguna agar menonton iklan atau berlangganan YouTube Premium, sebagian besar tampaknya menolak opsi ini. Itu 52% pengguna tidak bersedia membayar untuk pengalaman bebas iklan di YouTube, dan hanya itu 11% akan mempertimbangkan pengeluaran lebih dari $10 per bulan untuk menghindari iklan.
Beberapa pengguna telah menemukan solusi kreatif, seperti ekstensi yang mempercepat iklan, sementara yang lain sedang menjajaki bentuk pemblokiran iklan baru yang dapat melewati batasan YouTube.
22% responden mengatakan kebijakan YouTube membuat mereka lebih cenderung mencari pemblokir iklan, sebuah temuan yang menunjukkan hal tersebut dua kali lipat dibandingkan dengan mereka yang tidak disarankan menggunakan adblock karena larangan tersebut. Selain itu, 16% responden mengatakan bahwa mereka kemungkinan akan menghabiskan lebih sedikit waktu di YouTube, dibandingkan dengan 12% responden yang bersedia membayar untuk paket Premium.
Reaksi-reaksi ini menyoroti perbedaan yang jelas antara strategi YouTube dan kebutuhan penggunanya, sehingga mendorong penggunanya untuk mencari metode alternatif atau beralih ke pakar seperti All About Cookies untuk menemukan solusi alternatif.